Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.
Alhamdulillahi rabbil ‘alamin, segala puji bagi Allah yang telah memberikan kita nikmat iman, Islam, dan kesempatan berkumpul di majelis yang penuh berkah ini. Shalawat serta salam semoga senantiasa tercurah kepada junjungan kita Nabi Muhammad ﷺ, keluarga, sahabat, dan seluruh umatnya hingga akhir zaman.
Hadirin yang dirahmati Allah, tema kultum kita kali ini adalah “Menghadapi Bullying dengan Teladan Rasulullah ﷺ.”
Kisah Rasulullah Menghadapi Bullying
Hadirin sekalian, Rasulullah ﷺ adalah manusia paling mulia, namun beliau tetap mengalami perlakuan buruk dari kaumnya. Dalam bahasa sekarang, kita menyebutnya bullying.
Di Mekah: Rasulullah ﷺ sering dicemooh dengan sebutan “orang gila” dan “tukang sihir.”
Peristiwa kotoran unta: Dalam riwayat Ibnu Mas’ud disebutkan, ketika Rasulullah ﷺ sedang sujud di Masjidil Haram, Abu Jahal memerintahkan agar kotoran unta diletakkan di punggung beliau. Uqbah bin Abi Mu’ith pun melakukannya. Rasulullah tetap melanjutkan shalatnya dengan sabar.
Hadis riwayat Al-Bukhari: “Ketika Rasulullah ﷺ sedang sujud, Uqbah bin Abi Mu’ith meletakkan kotoran unta di punggung beliau. Rasulullah tetap sujud hingga Fatimah datang membersihkannya.” (HR. Bukhari No. 233).
Di Thaif: Rasulullah ﷺ pergi berdakwah ke Thaif, berharap penduduknya menerima Islam. Namun beliau justru dicemooh, dilempari batu hingga berdarah, bahkan diusir dari kota itu.
Dalam Sirah Nabawiyah disebutkan, Rasulullah ﷺ berdoa: “Ya Allah, berilah petunjuk kepada kaumku, karena sesungguhnya mereka tidak mengetahui.”
Allah telah mengingatkan bahwa ejekan dan hinaan bukanlah hal baru bagi para Nabi:
“Dan sungguh, telah diperolok-olok beberapa rasul sebelum engkau, maka orang-orang yang mencemooh itu ditimpa (azab) atas apa yang mereka perolok-olokkan.” (QS. Al-An’am: 10).
Ayat ini menegaskan bahwa ejekan adalah ujian, dan Allah sendiri yang akan membalasnya.
Nilai-Nilai yang Bisa Dipetik
Hadirin yang berbahagia, dari kisah ini kita belajar:
- Kesabaran: Rasulullah ﷺ tidak membalas keburukan dengan keburukan.
- Doa untuk pelaku: Beliau mendoakan agar orang yang menyakitinya mendapat hidayah.
- Keteguhan hati: Meski sering disakiti, beliau tidak berhenti berdakwah.
- Akhlak mulia: Rasulullah ﷺ menunjukkan bahwa menghadapi keburukan dengan kebaikan akan melunakkan hati manusia.
Relevansi untuk Kita Hari Ini
Bullying masih terjadi di sekolah, di lingkungan kerja, bahkan di masyarakat.
- Jangan balas dengan kebencian.
- Ikuti teladan Rasulullah: sabar, doa, dan tetap berbuat baik.
- Jadikan iman dan akhlak sebagai benteng menghadapi tekanan sosial.
- Mari kita saling mendukung agar tidak ada lagi bullying di lingkungan kita.
Penutup
Hadirin sekalian, mari kita renungkan: Rasulullah ﷺ yang mulia saja pernah dibully, namun beliau tetap sabar dan mendoakan kebaikan bagi pelakunya.
Semoga kita bisa meneladani akhlak beliau dalam menghadapi ejekan dan perlakuan buruk. Mari kita berdoa agar Allah menjauhkan kita dari sifat suka merendahkan orang lain, dan memberi kekuatan menghadapi ujian dengan sabar.
Wa’alaikumussalam warahmatullahi wabarakatuh.
✅ Sumber:
- Kisah Thaif,
- Kisah kotoran unta,
- QS. Al-An’am: 10.