📖 Judul: Sholat, Hadiah Langsung dari Langit
Pada masa awal kenabian, selama 12 tahun pertama, Nabi Muhammad ﷺ fokus membangun pondasi akidah dan tauhid. Belum ada perintah sholat saat itu, karena iman harus kokoh sebelum ritual diwajibkan. Ini menunjukkan bahwa dakwah Islam dimulai dari hati, bukan sekadar gerakan.
Hingga pada malam yang penuh keajaiban, Isra Mi’raj, Allah SWT mempertemukan Nabi Muhammad ﷺ secara langsung di Sidratul Muntaha. Di sinilah sholat diturunkan. Tidak melalui wahyu biasa, melainkan perjumpaan langsung, menandakan betapa istimewanya sholat: komunikasi tanpa perantara antara hamba dan Sang Pencipta.
🔭 Sebagaimana nabi-nabi terdahulu menjadi penyambung wahyu, maka karena Muhammad ﷺ adalah nabi terakhir, sholat menjadi jembatan satu-satunya antara manusia dan Allah SWT. Seolah-olah, sholat adalah panggilan langsung dari Tuhan agar kita tak kehilangan arah.
📜 Dalil Qur’an tentang Isra’ Mi’raj dan Sholat:
سُبْحَانَ الَّذِي أَسْرَىٰ بِعَبْدِهِ لَيْلًا مِّنَ الْمَسْجِدِ الْحَرَامِ إِلَى الْمَسْجِدِ الْأَقْصَى الَّذِي بَارَكْنَا حَوْلَهُ لِنُرِيَهُ مِنْ آيَاتِنَا ۚ إِنَّهُ هُوَ السَّمِيعُ الْبَصِيرُ
“Maha Suci Allah yang telah memperjalankan hamba-Nya pada suatu malam dari Masjidil Haram ke Masjidil Aqsa... agar Kami perlihatkan kepadanya sebagian dari tanda-tanda (kebesaran) Kami.” (QS Al-Isra: 1)
وَلَقَدْ رَآهُ نَزْلَةً أُخْرَىٰ (١٣) عِندَ سِدْرَةِ الْمُنْتَهَىٰ (١٤) عِندَهَا جَنَّةُ الْمَأْوَىٰ (١٥) إِذْ يَغْشَى السِّدْرَةَ مَا يَغْشَىٰ (١٦) مَا زَاغَ الْبَصَرُ وَمَا طَغَىٰ (١٧) لَقَدْ رَأَىٰ مِنْ آيَاتِ رَبِّهِ الْكُبْرَىٰ (١٨)
“Sungguh, dia telah melihatnya (Jibril) pada waktu yang lain, di Sidratul Muntaha... Sungguh, dia telah melihat sebagian tanda-tanda (kebesaran) Tuhannya yang paling besar.” (QS An-Najm: 13–18)
🕊️ Hadis tentang Pensyariatan Sholat:
ثُمَّ فُرِضَتْ عَلَيَّ الصَّلَاةُ خَمْسِينَ صَلَاةً كُلَّ يَوْمٍ، فَرَجَعْتُ فَمَرَرْتُ عَلَى مُوسَى، فَقَالَ: مَا فُرِضَ عَلَيْكَ؟ قَالَ: فَرَجَعْتُ إِلَى رَبِّي، فَقَالَ: هِيَ خَمْسٌ وَهِيَ خَمْسُونَ، لَا يُبَدَّلُ الْقَوْلُ لَدَيَّ
“Kemudian diwajibkan atasku shalat lima puluh waktu sehari semalam... Aku pun kembali menemui Allah, maka aku diperintahkan shalat lima waktu setiap harinya.” (HR. Bukhari no. 3887 dan Muslim no. 264)
💬 Makna Sholat sebagai Komunikasi Langsung:
إِذَا صَلَّى أَحَدُكُمْ فَإِنَّهُ يُنَاجِي رَبَّهُ
“Sesungguhnya apabila salah seorang di antara kalian menunaikan sholat, maka dia sedang bermunajat kepada Rabb-nya.” (HR. Bukhari)
قَسَمْتُ الصَّلَاةَ بَيْنِي وَبَيْنَ عَبْدِي نِصْفَيْنِ، وَلِعَبْدِي مَا سَأَلَ
“Aku telah membagi sholat (Al-Fatihah) antara Aku dan hamba-Ku... dan bagi hamba-Ku apa yang ia minta.” (HR. Muslim, Ahmad, Abu Dawud)
🌌 Karena Nabi Muhammad ﷺ adalah nabi terakhir, maka sholat menjadi satu-satunya jalan komunikasi langsung antara manusia dan Allah SWT. Tidak ada nabi setelah beliau, maka sholat adalah warisan spiritual yang menghubungkan langit dan bumi.
Referensi bacaan: