Tampilkan postingan dengan label umum. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label umum. Tampilkan semua postingan

Meneladani Sirah Nabawiyah: Perjalanan Hidup Nabi Muhammad ﷺ

Meneladani Perjalanan Hidup Nabi Muhammad ﷺ

Sirah Nabawiyah, Nabi Muhammad ﷺ, hikmah.

Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Hadirin yang dirahmati Allah, pada kesempatan kali ini, kita akan membahas Sirah Nabawiyah, perjalanan hidup Nabi Muhammad ﷺ, yang menjadi sumber inspirasi bagi setiap Muslim. Sirah Nabawiyah bukan hanya sejarah, tetapi juga cerminan akhlak mulia dan perjuangan dakwah yang penuh hikmah.

Nabi Muhammad ﷺ: Sejak Yatim Hingga Rasulullah

Nabi Muhammad ﷺ lahir dalam keadaan yatim, sebagaimana Allah berfirman:

> "Bukankah Dia mendapatimu sebagai seorang yatim, lalu Dia melindungimu?" > (QS. Ad-Duha: 6)

Sejak kecil, beliau dikenal sebagai pribadi yang jujur dan amanah. Bahkan sebelum diangkat menjadi Rasul, beliau telah mendapat gelar Al-Amin, karena kepercayaan masyarakat terhadap dirinya.

Turunnya Wahyu dan Perjuangan Dakwah Rasulullah

Ketika wahyu pertama turun di Gua Hira, beliau merasakan ketakutan dan kegelisahan. Namun, Khadijah radhiyallahu ‘anha menenangkan dengan berkata:

> "Demi Allah, Dia tidak akan menghinakanmu. Engkau selalu menyambung tali silaturahmi, membantu orang yang kesulitan, memuliakan tamu, dan menolong orang yang tertimpa musibah." > (HR. Bukhari)

Perjalanan dakwah Rasulullah ﷺ penuh dengan ujian. Pemboikotan di Makkah, hijrah ke Madinah, hingga berbagai peperangan dalam mempertahankan agama Allah menunjukkan keteguhan hati beliau.

Allah memuji akhlak beliau dalam firman-Nya:

> "Dan sesungguhnya kamu benar-benar berbudi pekerti yang agung." > (QS. Al-Qalam: 4)

Mengambil Hikmah dari Sirah Nabawiyah

Hadirin sekalian, dari perjalanan hidup Rasulullah ﷺ, kita dapat mengambil banyak pelajaran, antara lain:

Kesabaran dalam menghadapi ujian hidup

Kejujuran sebagai kunci kesuksesan

Keteguhan hati dalam memperjuangkan kebenaran

Akhlak mulia dalam berinteraksi dengan sesama

Mari kita jadikan Rasulullah ﷺ sebagai teladan dalam kehidupan sehari-hari agar kita menjadi umat yang dicintai Allah.

Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

0

Allah senantiasa Mengawasi Kita

Haloo, Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh,

Pembaca yang budiman, kali ini admin mencoba menampilkan naskah kultum/ khitobah singkat. Naskah di bawah ini dapat kalian gunakan dan sesuaikan lagi dengan selera kalian.

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Yang pertama dan utama, marilah kita panjatkan puji syukur kehadirat Allah Subhanahu Wata’ala yang masih memberikan banyak sekali nikmat kepada kita. Nikmat sehat, nikmat sempat, nikmat iman, dan Islam, sehingga kita dapat berkumpul di majlis yang mulia ini dalam keadaan sehat wal 'afi'at.

Mari setidaknya kita ucapkan kalimat tahmid untuk mensyukuri nikmat-nikmat tersebut.

Yang kedua, sholawat serta salam tak lupa kita haturkan kepada junjungan kita, Nabi Muhammad Shallallahu Alaihi Wasallam, yang telah membawa kita dari zaman jahiliyah menuju ke zaman yang terang benderang seperti saat ini. Semoga kita semua masuk dalam golongan yang menerima syafaat beliau kelak di hari akhir, kiamat nanti. Aamiin aamiin ya robbal 'alamiin.

Marilah kita lantunkan sholawat.

Jama'ah rahimakumullah,

Pada zaman modern ini, dimana teknologi semakin canggih serta maju, tidak jarang manusia menjadi kehilangan arah. Seharusnya perkembangan teknologi dapat kita manfaatkan untuk kegiatan yang baik dan positif sehingga menambah ketaatan kita pada Allah.

Namun sayang, perkembangan teknologi justru membuat kita lalai mendekatkan diri pada Allah. Banyak dari kita justru semakin menjauh dan sibuk memikirkan urusan duniawi. Kita lupa akan tugas kita sebenarnya yakni beribadah kepada Allah.

Sebagai manusia yang diberi akal oleh Allah, seharusnya kita memanfaatkan akal dan kecanggihan teknologi untuk berlomba-lomba menyebarkan kebaikan. Seperti yang kita ketahui, kita bisa menyebarkan banyak hal baik melalui sosial media, internet ke seluruh dunia dengan cepat dan mudah.

Ketika kita menyebarkan kebaikan, maka kebaikan tersebut berpotensi menjadi amal jariyah. Begitu pula sebaliknya, jika kita menyebarkan keburukan, maka kita akan mendapat dosa jariyah yang terus mengalir meskipun kita telah meninggal dunia serta menjadi contoh buruk bagi generasi berikutnya.

Ketika kita sukarela berbuat dan menyebar kebaikan, bukan hanya pahala yang kita dapatkan, tetapi ampunan dari Allah. Allah akan senantiasa membalas seluruh perbuatan kita tanpa terkecuali, sebab Allah selalu mengawasi apa yang kita perbuat. Baik itu perbuatan yang buruk atau perbuatan yang baik.

Oleh karena itu kita harus selalu melakukan kebaikan, meskipun tidak ada orang yang melihat. Karena Allah dan malaikat-Nya selalu melihat serta mengawasi apapun yang kita lakukan.

Hal tersebut sesuai dengan sabda Rasul:

أَنْ تَعْبُدَ اللهَ كَأَنَّكَ تَرَاهُ فَإِنْ لَمْ تَكُنْ تَرَاهُ فَإِنَّهُ يَرَاكَ

"Engkau beribadah kepada Allah seakan-akan engkau melihat-Nya, dan jika engkau tidak dapat melihat-Nya, maka yakinlah bahwa Dia melihatmu."

Dari riwayat tersebut, dapat kita tarik kesimpulan, bahwa ketika kita ingin berbuat baik, maka jangan menunggu agar dilihat oleh banyak orang. Justru lebih bagus, jika kita ikhlas dalam berbuat baik, tidak mengharapkan apapun, tidak pula sanjungan dari orang lain, cukup Allah saja yang mengetahui.

Ketika kita berbuat kebaikan, misal bersedekah di depan orang lain. Dikhawatirkan muncul rasa sombong dalam diri kita. Oleh karena itu, sedekah sebaiknya dilakukan secara sembunyi-bunyi atau ketika tidak banyak orang.

Semoga kita senantiasa ingat dan dimudahkan untuk melakukan kebaikan tanpa mengharap imbalan apapun dan penuh keikhlasan.

Demikianlah kultum singkat yang dapat saya sampaikan, semoga dapat menjadi catatan amalan serta pelajaran bagi kita semua dalam melakukan kebaikan.

Wassalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.

Demikian contoh naskah kultum/khitobah singkat tentang Allah senantiasa Mengawasi Kita. Semoga bermanfaat.

Wassalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.

0

4 Contoh Naskah Kultum Penuh Makna

Assalamu'alaikum

Setiap hari, umat Islam dianjurkan untuk melakukan amalan yang bisa menambah pahala. Hal ini bertujuan untuk mendekatkan diri kepada sang khalik. Salah satu hal yang tidak bisa dilewatkan adalah kultum atau kuliah tujuh menit yang bisa disaksikan melalui siaran televisi, atau saat melaksanakan ibadah salat jamaah. 

Sesuai dengan namanya, kultum disampaikan dengan durasi yang terbatas. Hampir serupa dengan ceramah, kultum relatif lebih singkat. Tak hanya itu, jarang juga diadakan sesi tanya jawab. Maka dari itu, kultum bersifat komunikasi searah. 

Berkaitan dengan hal tersebut, kali ini admin akan memberikan sejumlah contoh kultum 7 menit yang bisa dijadikan referensi pembaca jika suatu saat diminta untuk menyampaikan ceramah/ kultum. 

Berikut daftarnya:

  • Allah senantiasa Mengawasi Kita [Sumber: Sonora]
  • Allah Maha Berkehendak [Sumber: SMSTauhiid] 
  • Yakinlah dengan Janji Allah [Sumber: SMSTauhiid]
  • Jangan Sibuk Memikirkan Nikmat

Sumber: Katadata.co.id

Semoga bermanfaat,

Wassalamu'alaikum

0

Kisah Segelas Air

Assalamu'alaikum wr wb,

Selamat pagi anak-anak semuanya, Kepala sekolah saya pernah mengatakan bahwa Guru Idaman harus mampu memenuhi beberapa kriteria tertentu, salah satunya adalah mampu menginspirasi anak didiknya baik melalui perilaku maupun melalui cerita atau kisah yang inspiratif.

So melalui blog ini saya coba bagikan kisah inspiratif bagi kalian semua, harapannya kisah-kisah tersebut dapat memotivasi saya (khususnya) dan kalian semua dan serta menjadi referensi untuk diceritakan pada anak didik maupun anggota keluarga.

Ok, langsung disimak ...

Manajemen Stress_Stephen R. Covey

Saat Stephen R. Covey mengajar tentang Manajemen Stress, dia bertanya kepada para peserta kuliah, “Menurut anda, kira-kira berapa berat segelas air ini?” 

Jawaban para peserta sangat beragam, mulai dari 200 gram sampai 500 gram. 

“Sesungguhnya yang menjadi masalah bukanlah berat absolutnya. Tetapi berapa lama anda memegangnya,” ungkap Covey. 

“Jika saya memegangnya selama satu menit, tidak ada masalah. Jika saya memegangnya selama satu jam, lengan kanan saya akan sakit. Jika saya memegangnya selama satu hari penuh, mungkin anda harus memanggilkan ambulans untuk saya,” lanjutnya.

“Beratnya sebenarnya sama, tapi semakin lama saya memegangnya, maka bebannya akan semakin berat. Jika kita membawa beban terus menerus, lambat laun kita tidak akan mampu membawanya lagi. Beban itu terasa meningkat beratnya,” ungkap Covey.

”Yang harus kita lakukan adalah meletakkan gelas tersebut. Istirahat sejenak sebelum mengangkatnya lagi. Kita harus meninggalkan beban kita, agar kita dapat lebih segar dan mampu membawanya lagi.

Jadi sebelum pulang ke rumah dari pekerjaan sehari-hari, tinggalkan beban pekerjaan anda. Jangan bawa pulang. Beban itu dapat diambil lagi besok,” lanjutnya.

“Apapun beban yang ada di pundak anda hari ini, coba tinggalkan sejenak. Setelah beristirahat, nanti dapat diambil lagi. Hidup ini sangat singkat, jadi cobalah menikmatinya dan memanfaatkannya. Hal terindah dan terbaik di dunia ini tak dapat dilihat atau disentuh, tapi dapat dirasakan jauh di dalam hati kita,” kata Covey.

Jadi anak-anak dan para pembaca yang berbahagia, mari kita lepaskan sejenak masalah yang kita hadapi. Kita dekatkan diri Kembali pada Yang Kuasa, insyaallah akan ada pertolongan untuk kita. seperti yang diucapkan sahabat Ali bin Abi Thalib R.A "Jangan katakan pada Allah ‘aku punya masalah besar’, tetapi katakan pada masalah bahwa ‘aku punya Allah Yang Maha Besar’."

Wassalamu'alaikum ...

0

Kisah Penyesalah Sya'ban RA

Bismillahirrahmaanirrahiim ...

Kisah seorang sahabat Rasulullah Sya’ban yang menyesal saat sakaratul maut, dimana dikisahkan Sya'ban ini memiliki kebiasaan unik, dia datang ke masjid sebelum waktu shalat berjamaah, Ia selalu mengambil posisi di pojok masjid pada setiap shalat berjamaah dan I’tikaf.

"Alasannya selalu mengambil posisi di pojok masjid karena ia tidak ingin mengganggu atau menghalangi orang lain yang akan melakukan ibadah di masjid, kebiasaan ini, sudah dipahami oleh semua orang bahkan Rasulullah sendiri",

Pada suatu pagi, saat shalat Subuh berjamaah akan dimulai, Rasulullah merasa heran karena tidak mendapati Sya’ban pada posisi seperti biasanya, Rasulullah pun bertanya kepada jamaah yang hadir, apakah ada yang melihat Sya’ban? Tapi, tidak ada seorang pun yang melihatnya.

Shalat Subuh pun sengaja ditunda sejenak, untuk menunggu kehadiran Sya’ban, namun yang ditunggu belum datang juga. Karena khawatir shalat Subuh kesiangan, Rasulullah pun memutuskan untuk segera melaksanakan shalat Subuh berjamaah, hingga shalat Subuh selesai Sya’ban belum datang juga.

"Selesai shalat Subuh Rasulullah pun bertanya lagi “Apakah ada yang mengetahui kabar Sya’ban?” Namun tidak ada seorang pun yang menjawab.

Karena tidak ada yang menjawab maka Rasul pun bertanya lagi “Apa ada yang mengetahui dimana rumah Sya’ban?” Seorang sahabat mengangkat tangan dan mengatakan bahwa dia tahu persis dimana rumah Sya’ban.

"Rasulullah sangat khawatir terjadi sesuatu terhadap sahabatnya itu, kira-kira 3 jam perjalanan Rasulullah dan para sahabatpun sampai di rumah Sya’ban pada waktu shalat dhuha, di depan rumah Sya’ban, beliau mengucapkan salam dan keluarlah wanita sambil membalas salam".

Benarkah ini rumah Sya’ban?” Tanya Rasulullah.
“Ya benar, ini rumah Sya’ban. Saya istrinya.” jawab wanita tersebut.
“Bolehkah kami menemui Sya’ban RA, yang tidak hadir shalat Subuh di masjid pagi ini?” ucap Rasul.

Dengan berlinangan air mata, istri Sya’ban menjawab “Beliau telah meninggal tadi pagi”.

“Innalilahi Wainnailaihiraji’un”, jawab semuanya.
"Satu-satunya penyebab Sya’ban tidak hadir shalat Subuh di masjid adalah karena ajal menjemputnya.

Beberapa saat kemudian, istri Sya’ban bertanya “Ya Rasulullah ada sesuatu yang jadi tanda tanya bagi kami semua, yaitu menjelang kematiannya dia berteriak tiga kali dengan masing-masing teriakan di sertai satu kalimat, kami semua tidak paham apa maksudnya”.

Kemudian Rasulullah bertanya “Apa saja kalimat yang diucapkannya?”.
Dimasing-masing teriakannya, dia berucap kalimat ‘Aduh, kenapa tidak lebih jauh, aduh kenapa tidak yang baru, aduh kenapa tidak semua,” jawab istri Sya’ban.

Saat Sya’ban dalam keadaan sakaratul maut, Rasulullah menyampaikan perjalanan hidupnya ditayangkan ulang oleh Allah, bukan hanya itu, semua ganjaran dari perbuatannya diperlihatkan oleh Allah, apa yang dilihat oleh Sya’ban dan orang yang sakaratul maut tidak bisa disaksikan yang lain.

"Dalam padangannya yang tajam itu Sya’ban melihat suatu adegan dimana kesehariannya dia pergi pulang ke masjid untuk shalat berjamah lima waktu, perjalanan sekitar tiga jam jalan kaki, tentu itu bukan jarak yang dekat, dalam tayangan itu pula Sya’ban diperlihatkan pahala yang diperolehnya dari langkah-langkahnya ke masjid," ujarnya.

Saat sakaratul maut tersebut Sya’ban melihat seperti apa bentuk surga yang dijanjikan sebagai ganjarannya, saat dia melihat dia berucap “Aduh mengapa tidak lebih jauh” timbul penyesalan dalam diri Sya’ban, mengapa rumahnya tidak lebih jauh lagi supaya pahala yang didapatkan lebih indah.

"Kemudian Lebih lanjut saat ia membuka pintu, berhembuslah angin dingin yang menusuk tulang, dia masuk ke dalam rumahnya dan mengambil satu baju lagi untuk dipakainya, dia memakai dua baju, Sya’ban memakai pakaian yang bagus (baru) di dalam dan yang jelek (butut) di luar".

Ketika dalam perjalanan menuju masjid Sya'ban menemukan seseorang yang terbaring yang kedinginan dalam kondisi mengenaskan, Sya’ban pun iba dan segera membukakan baju yang paling luar lalu dipakaikan kepada orang tersebut.

"Sya’ban pun kemudian melihat indahnya surga yang sebagai balasan memakaikan baju bututnya kepada orang tersebut. Kemudian dia berteriak lagi “Aduh!! Kenapa tidak yang baru” timbul lagi penyesalan dibenak Sya’ban, jika dengan baju butut saja bisa mengantarkannya mendapat pahala besar, sudah tentu dia akan mendapatkan yang lebih besar jika dia memberikan pakaian yang baru".

Sya’ban melihat lagi suatu adegan, saat dia hendak sarapan dengan roti yang dimakan dengan cara mencelupkan dulu ke dalam segelas susu, ketika baru saja ingin memulai sarapan, muncullah pengemis di depan pintu yang meminta sedikit roti karena sudah tiga hari perutnya tidak diisi makanan, "melihat hal itu, Sya’ban merasa iba, Ia kemudian membagi dua rotu tersebut dengan ukuran sama besar dan membagi dua susu ke dalam gelas dengan ukuran yang sama rata, kemudian mereka makan bersama-sama, Allah memperlihatkan Sya’ban dengan surga yang indah".

"Ketika melihat itupun Sya’ban teriak lagi “ Aduh kenapa tidak semua!!” Sya’ban kembali menyesal, seandainya dia memberikan semua roti itu kepada pengemis tersebut, pasti dia akan mendapat surga yang lebih indah, Masya Allah, Sya’ban bukan menyesali perbuatanya melainkan menyesali mengapa tidak memberikan semua rotinya".

Hikmah kisah Sya'ban RA

Mari anak-anak kita meneladani kisah Sya'ban ini dalam kehidupan sehari-hari dengan terus berusaha untuk selalu melaksanakan shalat lima waktu secara berjamaah serta selalu berbuat baik kepada sesama dan bersedekah dengan harta yang terbaik.

"Sesungguhnya pada suatu saat nanti, kita semua akan mati, akan menyesal dan tentu dengan kadar yang berbeda, bahkan ada yang meminta untuk ditunda kematiannya, karena pada saat sakaratul maut nantinya kita akan diperlihatkan dengan jelas balasan dari semua perbuatan kita di dunia, walaupun kita meminta untuk ditunda sesaat karena ingin berbuat baik dan bersedekah, namun kematian akan datang pada waktunya, tidak dapat dimajukan dan tidak dapat diakhirkan".

0

7 Hewan Purba yang Masih Ada Sampai Sekarang

Assalamu'alaikum ....

Halo anak-anak, tahukah kalian bahwa hewan-hewan yang saat ini hidup di sekitar kita mempunyai bentuk yang sama seperti nenek moyangnya. Padahal leluhurnya itu hidup jutaan tahun yang lalu. Nah kira-kira hewan apakah saja ya, mari kita simak bersama ...

Hewan purba
7 Hewan purba saat ini

1. Komodo

hewan ini menghuni Taman Nasional Komodo yang terletak di Nusa Tenggara Timur. bentunya seperti kadal yang berukuran besar. Panjang Komodo dewasa dapat mencapai 2 - 3 meter dan beratnya mencapai 100 kg. 

Komodo (Varanus komodoensis) merupakan karnivora yang memburu mangsanya pada siang hari. Air liurnya yang beracun dapat membahayakan hewan yang ia gigit meskipun berukuran besar. Porsi komodo dalam setiap kali makan cukup banyak. Pencernaan tubuhnya yang lambat membuat komodo jarang makan.

Komodo
Komodo Dragon

Komodo dapat bertahan tanpa makan kurang lebih satu bulan. Komodo merupakan salah satu hewan khas -Indonesia yang disebut sebagai hewan purba yang masih hidup. W Douglas Burden adalah orang yang pertama memberikan julukan "Komodo Dragon" untuk hewan ini.

2. Belangkas

Belangkas mungkin terdengar asing bagi kalian, namun jika nama Kepiting Tapal Kuda pasti kalian paham. Selain Kepiting Tapal Kuda, Belangkas juga dikenal dengan julukan Mimi. Belangkas sudah ada sejak 450 juta tahun yang lalu. banyak fosil belangkas yang ditemukan diseluruh dunia, bentuknya menyerupai belangkas yang hidup saat ini.

Belangkas
Kepiting Tapal Kuda

Belangkas hidup di perairan laut dangkal. hewan dari keluarga Limulidae ini memiliki darah yang berwarna biru.  

3. Buaya Muara

Hewan selanjutnya yang disebut sebagai keturunan hewan purba adalah Buaya Muara. Hewan ini hidup di muara-muara sungai dan dapat ditemukan hampir di seluruh dunia. Reptilia berdarah dingin ini sudah ada sejak jaman dinosaurus.

Buaya Muara
Buaya Muara

Buaya Muara dapat hidup pada air sungai yang tawar, air payau, dan air laut yang asin. Hewan dengan nama ilmiah Corcodylus porosus ini merupakan karnivora yang aktif pada siang dan malam hari. Biasanya mereka berjemur saat siang hari. Buaya Muara jantan dapat mencapai panjang 6 meter. 

4. Kura-kura

Hewan bertempurung keras ini ada sejak 200 juta tahun yang lalu. Kura-kura purba bentuknya hampir sama dengan kura-kura yang kita lihat saat ini. Perbedannya hanya pada giginya, dimana kura-kura purba memiliki gigi yang panjang dan tajam. 

Kura-kura
Kura-kura (Jonathan)

Kura-kura akan memasukkan kepalanya ke dalam cangkang saat merasa terancam. Kura-kura dapat mencapai umur yang panjang.  Tahun ini (2021) Jonathan si Kura-kura raksasa itu berusia 189 tahun.

5. Trenggiling

Trenggiling merupakan mamalia yang unik, tubuhnya menyerupai reptil dan bersisik. Manis Javanica (nama ilmiah trenggiling) hidup di Afrika dan sebagian besar Asia Tenggara, termasuk Indonesia. 

Trenggiling
Trenggiling

Hewan yang suka makan semut ini tidak memiliki gigi alias ompong. Lidahnya yang panjang digunakan untuk menangkap semut sampai jauh ke dalam sarangnya.

6. Ubur-ubur

Ubur-ubur merupakan hewan bertubuh lunak yang ada sejak 500 juta tahun yang lalu. 98 persen tubuh ubur-ubur berupa air, tanpa organ penting seperti darah, jantung, otak dan hati. Namun ubur-ubur memiliki jaringan saraf yang membantunya merasakan daerah di sekitarnya.

Ubur-ubur
Ubur-ubur

Ubur-ubur berbentuk seperti mangkok terbalik yang memiliki tentakel

7. Ikan Arwana

Ikan arwana hidup di sungai dan danau berair tenang. Ikan arwana sudah ada sejak 220 juta tahun yang lalu. Ikan arwana dapat ditemukan di Kalimantan, Sungai Amazon, dan beberapa bagian di Afrika. Ikan yang termasuk karnivora ini sering dipelihara sebagai ikan hias.

Ikan Arwana
Ikan Arwana

Ikan arwana super red yang berasal dari hulu Sungai Kapuas, Kalimantan Barat merupakan salah satu jenis ikan arwana yang dihargai sangat tinggi. 

Nah itulah 7 hewan yang diyakini sebagai hewan purba yang eksis sampai sekarang. Kita patut bersyukur dan bangga karena beberapa hewan tersebut berasal dari Indonesia. Jadi mari kita jaga kelestarian lingkungan bersama-sama agar hewan tersebut tidak punah.

Apakah kalian mengetahui hewan purba yang lain?

Tuliskan di kolom komentar ya.

0