Ambisi Dunia yang Tak Pernah Puas

🌙 Naskah Kultum: “Ambisi Dunia yang Tak Pernah Puas”


Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Saudaraku yang dirahmati Allah,

Di tengah hiruk-pikuk kehidupan, kita sering kali terjebak dalam perlombaan mengejar dunia. Harta, jabatan, popularitas, dan pujian menjadi tujuan yang kita kejar siang dan malam. Namun, pernahkah kita bertanya: Apakah semua itu benar-benar membawa ketenangan?

Rasulullah ﷺ bersabda:

“Sesungguhnya yang paling aku khawatirkan atas kalian adalah terbukanya kenikmatan dunia.”
(HR. Bukhari dan Muslim)

Ambisi terhadap dunia itu seperti api yang tak pernah padam. Semakin diberi, semakin ingin lagi. Kita lupa bahwa dunia ini fana, dan yang abadi adalah akhirat. Maka, mari kita renungkan: apakah kita sedang membangun istana di dunia, tapi lupa membangun rumah di akhirat?

🔹 Fitnah Harta dan Wanita

Rasulullah ﷺ juga bersabda:

“Sesungguhnya fitnah yang paling berbahaya bagi anak Adam adalah fitnah harta dan wanita.”
(HR. Muslim)

Harta bisa menjadi jalan kebaikan, tapi juga bisa menjadi pintu kebinasaan. Ketika seseorang miskin, ia mungkin terjaga dari maksiat karena keterbatasan. Tapi saat diberi kelapangan, ia bisa tergelincir oleh hawa nafsu. Maka, jangan iri pada orang yang hartanya melimpah. Bisa jadi, Allah sedang menjaga kita dengan membatasi rezeki agar kita tetap dekat kepada-Nya.

🔹 Ambisi yang Menyesatkan

Ambisi dunia yang tak terkendali bisa membuat seseorang melampaui batas. Ia rela berbohong, menipu, bahkan menghalalkan yang haram demi memenuhi nafsunya. Padahal Allah berfirman:

“Ketahuilah, sesungguhnya kehidupan dunia itu hanyalah permainan dan senda gurau, perhiasan dan saling berbangga di antara kalian, serta berlomba-lomba dalam kekayaan dan anak-anak...”
(QS. Al-Hadid: 20)

🔹 Qona’ah dan Syukur: Kunci Ketenangan

Mari kita belajar qona’ah—merasa cukup dengan apa yang Allah beri. Karena ketenangan bukan terletak pada banyaknya harta, tapi pada hati yang bersyukur. Seorang ulama salaf berkata:

“Jika Allah mengurangi hartamu, itu bukan karena Allah membenci, tapi karena Allah tahu bahwa kelapangan itu bisa membuatmu lalai.”

🔹 Kembali kepada Allah

Saudaraku, mari kita kembali kepada Allah. Jadikan akhirat sebagai tujuan utama. Dunia hanyalah ladang amal. Jangan biarkan ambisi dunia menutup mata hati kita dari cahaya iman.

“Barang siapa yang menjadikan dunia sebagai tujuannya, maka Allah akan cerai-beraikan urusannya, menjadikan kefakiran di depan matanya, dan dunia tidak akan datang kepadanya kecuali yang telah ditetapkan.”
(HR. Tirmidzi)

Sebaliknya, jika kita menjadikan akhirat sebagai tujuan, dunia akan mengikuti kita. Maka, cintailah akhirat lebih dari dunia. Kejar kasih sayang Allah, bukan pujian manusia.

🔹 Penutup

Semoga Allah Ta’ala melindungi kita dari ambisi dunia yang menyesatkan, dan menjadikan kita hamba yang selalu bersyukur, qona’ah, dan istiqamah dalam mengejar ridha-Nya.

Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.


📚 Referensi:

  • Al-Qur’an Surah Al-Hadid ayat 20
  • Hadis riwayat Bukhari, Muslim, dan Tirmidzi
  • Kutipan dari laman Instagram @muhammadnuzuldzikri

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama