Keutamaan Muharram dan Cahaya Tengah Malam - Al Islam Jamsaren punya cerita; Kumpulan Soal dan Rangkuman

Breaking

Minggu, 29 Juni 2025

Keutamaan Muharram dan Cahaya Tengah Malam

Keutamaan Bulan Muharram dan Amalan Tengah Malam – Bulan Muharram bukan sekadar penanda awal tahun Hijriah, melainkan termasuk salah satu bulan yang paling mulia dalam Islam. Banyak umat Muslim belum sepenuhnya memahami betapa istimewanya bulan Muharram serta keutamaan ibadah yang dilakukan di tengah malam, seperti shalat tahajud. Pada artikel ini, kita akan mengulas naskah kultum singkat bertema “Keutamaan Muharram dan Cahaya Tengah Malam,” lengkap dengan dalil Al-Qur’an, hadis, serta aplikasinya dalam kehidupan sehari-hari. Semoga bermanfaat untuk menjadi bahan kultum, ceramah singkat, ataupun sekadar menambah wawasan keislaman kita.


Pendahuluan (± 1 menit)

Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Alhamdulillah, segala puji kita panjatkan ke hadirat Allah SWT, Tuhan semesta alam, yang senantiasa melimpahkan nikmat iman, islam, dan kesehatan kepada kita semua. Shalawat serta salam semoga tercurah kepada junjungan kita Nabi Muhammad SAW, keluarga, para sahabat, dan seluruh pengikutnya hingga akhir zaman.

Jamaah yang dirahmati Allah,
Saat ini kita sedang berada di awal tahun baru Hijriah, tepatnya di bulan Muharram. Bulan yang termasuk salah satu dari empat bulan haram yang dimuliakan Allah. Muharram sering mengingatkan kita pada peristiwa-peristiwa besar dalam sejarah Islam, seperti hijrah Rasulullah SAW. Namun, ada hal istimewa lain yang terkandung di bulan ini, yang sering luput kita renungkan. Mari kita gali bersama.


Inti Kultum (± 5–6 menit)

Hadis Pembuka

Mari kita mulai dengan sebuah hadis yang diriwayatkan oleh Imam An-Nasa’i, dari sahabat Abu Dzar Al-Ghifari radhiyallahu ‘anhu. Abu Dzar berkata:

“Aku bertanya kepada Nabi SAW: ‘Waktu malam manakah yang paling utama, dan bulan apa yang paling utama?’
Beliau menjawab: ‘Waktu malam yang paling utama adalah pertengahannya (jaufuhu), dan bulan yang paling utama adalah bulan Allah yang kalian sebut Muharram.’”
(HR. An-Nasa’i, Ahmad, dan Thabrani)

Dari hadis ini, ada dua mutiara pelajaran yang akan kita petik bersama.


Pelajaran Pertama: Keutamaan Bulan Muharram (± 2.5–3 menit)

Subhanallah! Rasulullah SAW menyebut Muharram sebagai “syahrullah”, bulan Allah. Penamaan ini, sebagaimana dijelaskan Ibnu Rajab Al-Hanbali, menunjukkan kemuliaan dan keistimewaan bulan ini. Seperti halnya Ka’bah disebut Baitullah karena kemuliaannya, begitu pula Muharram disebut bulan Allah.

Allah SWT berfirman dalam Al-Qur’an:

بِسْمِ اللّٰهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ
اِنَّ عِدَّةَ الشُّهُوْرِ عِنْدَ اللّٰهِ اثْنَا عَشَرَ شَهْرًا فِيْ كِتٰبِ اللّٰهِ يَوْمَ خَلَقَ السَّمٰوٰتِ وَالْاَرْضَ مِنْهَآ اَرْبَعَةٌ حُرُمٌ ۗذٰلِكَ الدِّيْنُ الْقَيِّمُ ۙفَلَا تَظْلِمُوْا فِيْهِنَّ اَنْفُسَكُمْ وَقَاتِلُوا الْمُشْرِكِيْنَ كَاۤفَّةً كَمَا يُقَاتِلُوْنَكُمْ كَاۤفَّةً ۗوَاعْلَمُوْٓا اَنَّ اللّٰهَ مَعَ الْمُتَّقِيْنَ
Artinya: “Sesungguhnya bilangan bulan di sisi Allah adalah dua belas bulan, sebagaimana ketetapan Allah pada waktu Dia menciptakan langit dan bumi. Di antaranya ada empat bulan haram. Itulah agama yang lurus. Maka janganlah kamu menzalimi dirimu dalam bulan-bulan itu…” (QS. At-Taubah: 36)

Empat bulan haram itu, termasuk Muharram, adalah waktu di mana dosa dilipatgandakan, begitu pula pahala amal kebaikan. Karena itu, di bulan ini, kita sepatutnya:

  • Memperbanyak amal shalih: seperti berpuasa sunnah, terutama pada hari Tasu’a dan Asyura, bersedekah, membaca Al-Qur’an, memperbanyak dzikir, dan ibadah lainnya.

  • Menjauhi kemaksiatan: sebab dosa yang dilakukan di bulan mulia ini lebih besar timbangannya di sisi Allah.

  • Memulai hijrah kebaikan: jadikan Muharram sebagai titik tolak perubahan hidup ke arah yang lebih baik, meninggalkan kebiasaan buruk, dan menanamkan kebiasaan baik.

Mari kita sambut Muharram bukan hanya sebagai angka di kalender, tetapi sebagai pintu hijrah menuju kualitas iman yang lebih tinggi.


Pelajaran Kedua: Keutamaan Tengah Malam (± 2.5–3 menit)

Bagian kedua hadis tadi menyebutkan:

“Waktu malam yang paling utama adalah pertengahannya (jaufuhu).”

Ini menunjuk pada waktu sepertiga malam terakhir, saat kebanyakan manusia terlelap. Di waktu inilah suasana hening, hati lebih tenang, dan jiwa lebih mudah tersambung kepada Allah.

Allah SWT berfirman:

بِسْمِ اللّٰهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ
وَمِنَ الَّيْلِ فَتَهَجَّدْ بِهٖ نَافِلَةً لَّكَۗ عَسٰٓى اَنْ يَّبْعَثَكَ رَبُّكَ مَقَامًا مَّحْمُوْدًا
Artinya: “Dan pada sebagian malam, lakukanlah shalat tahajud sebagai ibadah tambahan bagimu. Mudah-mudahan Tuhanmu mengangkatmu ke tempat yang terpuji.” (QS. Al-Isra’: 79)

Keutamaan sepertiga malam terakhir tidak bisa diragukan lagi. Rasulullah SAW bersabda bahwa pada waktu itu, Allah turun ke langit dunia, lalu berfirman:

“Adakah hamba-Ku yang berdoa, maka akan Aku kabulkan?
Adakah hamba-Ku yang meminta ampun, maka akan Aku ampuni?” (HR. Bukhari dan Muslim)

Aplikasi dalam hidup:

  • Prioritaskan shalat malam: walau hanya dua rakaat, jadikan tahajud sebagai kebiasaan.

  • Perbanyak doa dan istighfar: karena pada saat itu, pintu langit terbuka lebar.

  • Introspeksi diri: gunakan waktu hening untuk merenungkan perjalanan hidup, memperbaiki diri, dan merencanakan masa depan dengan menggantungkan harapan hanya kepada Allah.

Betapa sayangnya jika kita lewatkan waktu yang begitu berharga ini hanya untuk tidur semata.


Penutup (± 1 menit)

Jamaah yang dirahmati Allah,
Dari hadis Abu Dzar di atas, kita belajar dua hal luar biasa: keutamaan bulan Muharram sebagai “bulan Allah” dan keistimewaan ibadah di tengah malam. Mari kita jadikan Muharram sebagai momentum untuk memperbaiki diri, memperbanyak amal kebaikan, dan menghidupkan malam-malam kita dengan doa dan munajat.

Semoga Allah SWT menerima amal ibadah kita, membimbing langkah kita, dan menjadikan kita termasuk hamba-hamba-Nya yang bertakwa. Aamiin ya Rabbal ‘alamin.

Wabillahi taufiq wal hidayah. Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.


Demikian naskah kultum singkat tentang keutamaan bulan Muharram dan keutamaan ibadah di tengah malam yang dapat dijadikan referensi ceramah, kultum, maupun bahan bacaan keislaman. Semoga artikel ini bermanfaat bagi kita semua untuk memperbanyak amal saleh di bulan Muharram, serta menghidupkan sepertiga malam terakhir dengan tahajud dan doa. Jangan lupa bagikan artikel ini agar semakin banyak saudara Muslim kita yang memahami keistimewaan Muharram dan pentingnya shalat malam. Selamat menjalani ibadah di bulan Muharram, semoga Allah memberkahi setiap langkah kita.


Referensi:

  • HR. An-Nasa’i dalam Sunan An-Nasa’i (Kitab Al-Shaum, Bab Qiyamu Ramadhan), Ahmad dalam Musnad Ahmad, dan Ath-Thabrani.

  • QS. At-Taubah (9): 36

  • QS. Al-Isra’ (17): 79

  • Penjelasan Ibnu Rajab Al-Hanbali dalam Latha’if al-Ma’arif

Tidak ada komentar:

Posting Komentar