Allah senantiasa Mengawasi Kita

Haloo, Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh,

Pembaca yang budiman, kali ini admin mencoba menampilkan naskah kultum/ khitobah singkat. Naskah di bawah ini dapat kalian gunakan dan sesuaikan lagi dengan selera kalian.

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Yang pertama dan utama, marilah kita panjatkan puji syukur kehadirat Allah Subhanahu Wata’ala yang masih memberikan banyak sekali nikmat kepada kita. Nikmat sehat, nikmat sempat, nikmat iman, dan Islam, sehingga kita dapat berkumpul di majlis yang mulia ini dalam keadaan sehat wal 'afi'at.

Mari setidaknya kita ucapkan kalimat tahmid untuk mensyukuri nikmat-nikmat tersebut.

Yang kedua, sholawat serta salam tak lupa kita haturkan kepada junjungan kita, Nabi Muhammad Shallallahu Alaihi Wasallam, yang telah membawa kita dari zaman jahiliyah menuju ke zaman yang terang benderang seperti saat ini. Semoga kita semua masuk dalam golongan yang menerima syafaat beliau kelak di hari akhir, kiamat nanti. Aamiin aamiin ya robbal 'alamiin.

Marilah kita lantunkan sholawat.

Jama'ah rahimakumullah,

Pada zaman modern ini, dimana teknologi semakin canggih serta maju, tidak jarang manusia menjadi kehilangan arah. Seharusnya perkembangan teknologi dapat kita manfaatkan untuk kegiatan yang baik dan positif sehingga menambah ketaatan kita pada Allah.

Namun sayang, perkembangan teknologi justru membuat kita lalai mendekatkan diri pada Allah. Banyak dari kita justru semakin menjauh dan sibuk memikirkan urusan duniawi. Kita lupa akan tugas kita sebenarnya yakni beribadah kepada Allah.

Sebagai manusia yang diberi akal oleh Allah, seharusnya kita memanfaatkan akal dan kecanggihan teknologi untuk berlomba-lomba menyebarkan kebaikan. Seperti yang kita ketahui, kita bisa menyebarkan banyak hal baik melalui sosial media, internet ke seluruh dunia dengan cepat dan mudah.

Ketika kita menyebarkan kebaikan, maka kebaikan tersebut berpotensi menjadi amal jariyah. Begitu pula sebaliknya, jika kita menyebarkan keburukan, maka kita akan mendapat dosa jariyah yang terus mengalir meskipun kita telah meninggal dunia serta menjadi contoh buruk bagi generasi berikutnya.

Ketika kita sukarela berbuat dan menyebar kebaikan, bukan hanya pahala yang kita dapatkan, tetapi ampunan dari Allah. Allah akan senantiasa membalas seluruh perbuatan kita tanpa terkecuali, sebab Allah selalu mengawasi apa yang kita perbuat. Baik itu perbuatan yang buruk atau perbuatan yang baik.

Oleh karena itu kita harus selalu melakukan kebaikan, meskipun tidak ada orang yang melihat. Karena Allah dan malaikat-Nya selalu melihat serta mengawasi apapun yang kita lakukan.

Hal tersebut sesuai dengan sabda Rasul:

أَنْ تَعْبُدَ اللهَ كَأَنَّكَ تَرَاهُ فَإِنْ لَمْ تَكُنْ تَرَاهُ فَإِنَّهُ يَرَاكَ

"Engkau beribadah kepada Allah seakan-akan engkau melihat-Nya, dan jika engkau tidak dapat melihat-Nya, maka yakinlah bahwa Dia melihatmu."

Dari riwayat tersebut, dapat kita tarik kesimpulan, bahwa ketika kita ingin berbuat baik, maka jangan menunggu agar dilihat oleh banyak orang. Justru lebih bagus, jika kita ikhlas dalam berbuat baik, tidak mengharapkan apapun, tidak pula sanjungan dari orang lain, cukup Allah saja yang mengetahui.

Ketika kita berbuat kebaikan, misal bersedekah di depan orang lain. Dikhawatirkan muncul rasa sombong dalam diri kita. Oleh karena itu, sedekah sebaiknya dilakukan secara sembunyi-bunyi atau ketika tidak banyak orang.

Semoga kita senantiasa ingat dan dimudahkan untuk melakukan kebaikan tanpa mengharap imbalan apapun dan penuh keikhlasan.

Demikianlah kultum singkat yang dapat saya sampaikan, semoga dapat menjadi catatan amalan serta pelajaran bagi kita semua dalam melakukan kebaikan.

Wassalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.

Demikian contoh naskah kultum/khitobah singkat tentang Allah senantiasa Mengawasi Kita. Semoga bermanfaat.

Wassalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.

0

0 Comments:

Posting Komentar